Benarkah Malaikat Berwujud Cahaya? – Syaikh Shalih Al-Ushaimi #NasehatUlama
Di antaranya adalah hadis Aisyah—semoga Allah meridainya— dalam Sahih Muslim, yang menyebutkan di dalamnya “Dan malaikat diciptakan dari cahaya.” Inilah maksud dari perkataan penulis, bahwa Allah Ta’ālā menciptakan mereka dari cahaya. Maksud penciptaan mereka dari cahaya adalah asal penciptaan mereka dari cahaya, dan maksudnya bukanlah mereka bertubuh cahaya. Jadi, barang siapa yang mengatakan bahwa malaikat bertubuh cahaya, berdalil dengan hadis ini, maka dia telah keliru!
Yang benar, asal mula penciptaan mereka adalah dari cahaya, seperti asal mula penciptaan manusia dari tanah, dan asal mula penciptaan setan dari api. Sehingga tidak ada sesuatu pun yang disifati dengan cahaya, kecuali Allah Subẖānahu wa Ta’ālā, adapun selain Allah, yaitu semua makhluk, tidak bisa disifati bahwa mereka adalah cahaya, karena “Sang Cahaya” hanyalah Allah Subẖānahu wa Ta’ālā.
(Cahaya yang dimaksud di sini adalah Cahaya yang merupakan salah satu sifat Allah Ta’ala. Bukan cahaya yang makhluk) Adapun bunyi doa yang terdapat dalam Sahih Muslim “… dan jadikanlah aku cahaya, …” maka yang tepat adalah riwayat ash-Shahihain, “… dan jadikan bagiku cahaya, …” jadi bukan, “… dan jadikanlah aku cahaya, …” dengan huruf Ya’ yang disandarkan pada Fi’il, namun yang benar adalah “… dan jadikan bagiku cahaya, …” Sehingga riwayat ini maknanya, “Berilah aku cahaya yang menjadi petunjuk bagiku.”
Adapun riwayat lainnya yang hanya diriwayatkan oleh Muslim maknanya adalah agar Allah menjadikan makhluk—yakni hamba yang berdoa ini—cahaya. Demikianlah kesimpulan berdasarkan penelitian keseluruhan dalil. Dan hadis-hadis tentang malaikat sangat banyak. Banyak ulama telah mengumpulkannya dalam kitab khusus, di antaranya adalah al-H̱abāʾik fī Aẖbār al-Malāʾikah karya as-Suyuti—semoga Allah merahmatinya—yang telah mengumpulkannya dengan lengkap. Ya. Semoga Allah limpahkan kebaikan untuk Anda.
Di antara dalil lain tentang masalah ini adalah hadis yang pernah aku sampaikan pada kalian, tentang Jibril, yang disebutkan dalam ash-Shahihain bahwa Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku pernah melihat Jibril dalam wujud aslinya sebagaimana Allah ciptakan, dia memiliki enam ratus sayap.”
Nabi menyebutkan bahwa demikianlah wujudnya, bisa diindera, dan beliau tidak menyebutkan bahwa Jibril adalah cahaya. Demikian.
===============================================================================
وَمِنْ ذَلِكَ حَدِيثُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا
فِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ وَفِيهِ
وَخُلِقَتِ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ
وَهَذَا مَعْنَى قَوْلِ الْمُصَنِّفِ أَنَّ اللهَ تَعَالَى خَلَقَهُمْ مِنْ نُورٍ
وَمَعْنَى خَلَقَهُمْ مِنْ نُورٍ أَيْ ابْتَدَأَ خَلْقَهُمْ مِنْ نُورٍ
وَلَيْسَ الْمُرَادُ أَنَّهُمْ أَجْسَامٌ نَوْرَانِيَّةٌ
فَمَنْ يَقُولُ فِي الْمَلَائِكَةِ أَنَّهُمْ أَجْسَامٌ نَوْرَانِيَّةٌ
اِسْتِنْبَاطًا مِنْ هَذَا الْحَدِيثِ فَهُوَ غَلَطٌ
وَإِنَّمَا ابْتُدِئَ خَلْقُهُمْ مِنْ نُورٍ
كَمَا ابْتُدِئَ خَلْقُنَا مِنْ طِينٍ
وَابْتُدِئَ خَلْقُ الشَّيَاطِينَ مِنَ نَارٍ
وَلَا يُوجَدُ شَيْءٌ يُوْصَفُ بِأَنَّهُ نُورٌ إِلَّا اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
وَمَا عَدَا ذَلِكَ مِنَ الْمَخْلُوقَاتِ فَإِنَّهُ لَا يُوْصَفُ بِكَوْنِهِ نَوْرَانِيًّا
لِأَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى هُوَ النُّورُ
وَأَمَّا مَا وَقَعَ فِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ مِنْ لَفْظٍ
وَاجْعَلْنِي نُورًا
فَالصَّوَابُ رِوَايَةُ الصَّحِيحَيْنِ: وَاجْعَلْ لِي نُورًا
وَلَيسَ: وَاجْعَلْنِي نُورًا
بِيَاءِ الْإِضَافَةِ لِلْفِعْلِ وَإِنَّمَا الْمَحْفُوظُ وَاجْعَلْ لِي نُورًا
وَهَذِهِ الرِّوَايَةُ مَعْنَاهَا أَنْ تَجْعَلَ لِيْ نُورًا أَسْتَرْشِدُ بِهِ
وَأَمَّا الرِّوَايَةُ الْأُخْرَى الَّتِي انْفَرَدَ بِهَا مُسْلِمٌ مَعْنَاهَا
أَنْ تَجْعَلَ الْمَخْلُوقَ وَهُوَ الْعَبْدُ الدَّاعِيُّ نُورًا
وَهَذَا هُوَ الَّذِي يَدُلُّ عَلَيْهِ تَتَبُّعُ الْأَدِلَّةِ
وَالْأَحَادِيثُ فِي شَأْنِ الْمَلَائِكَةِ كَثِيرَةٌ جِدًّا
فَقَدْ أَفْرَدَهَا جَمَاعَةٌ بِالتَّصْنِيفِ وَمِنْهَا كِتَابُ الْحَبَائِكُ فِي أَخْبَارِ الْمَلَائِكَةِ
لِلسُّيُوطِيِّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى فَإِنَّهُ جَمَعَ فَأَوْعَى
نَعَمْ
أَحْسَنَ اللهُ إِلَيْكُمْ
وَمِمَّا يَدُلُّ عَلَى الْمَسْأَلَةِ هَذِهِ
الَّتِي ذَكَرْتُهَا لَكُمْ فِي حَدِيثِ جِبْرِيلَ
مَا جَاءَ فِي الصَّحِيحَيْنِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
رَأَيْتُ جِبْرِيلَ فِي صُورَتِهِ الَّتِي خَلَقَهُ اللهُ عَلَيْهَا
لَهُ سِتُّمِائَةِ جَنَاحٍ
فَذَكَرَ أَنَّ هَذِهِ صُورَتُهُ وَأَنَّهَا مُدْرَكَةٌ
وَلَمْ يَذْكُرْ أَنَّهُ نُورٌ نَعَمْ